Sukoharjo, LENSAPRONEWS – Di tengah masa sulit pandemi COVID-19 pada tahun 2020, sebuah toko busana muslim “Grosir Sirwal” justru lahir dan berkembang pesat. Berlokasi di Wonorejo, Kecamatan Polokarto, toko ini berdiri atas prakarsa Bapak Ismail, seorang pengusaha lokal yang kini telah berhasil menembus pasar nasional hingga mancanegara.
“Di sini kami menyediakan berbagai jenis busana seperti koko, kurta, kemeja koko, rompi salat, gamis, jubah, hingga perlengkapan lain seperti sarung, sorban, peci, songkok, dan parfum”. Ujar Hartana (35).
Menariknya, sebagian besar produk tersebut diproduksi sendiri, terutama untuk pakaian atasan seperti koko dan kemeja. Sementara produk lain seperti parfum dan sarung diperoleh dari supplier. Proses produksi dilakukan di unit konveksi internal yang juga melayani jasa jahit pesanan dalam jumlah besar.
“Kami menerima pesanan seragam, terutama dari pesantren. Beberapa di antaranya dari Pondok dan juga ada sistem maklon dari para reseller. Mereka produksi barang seperti jubah, gamis, atau serwal di sini tapi dengan merek mereka sendiri”. tambah Hartana.
Toko Grosir beroperasi setiap hari dengan jam buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB di hari biasa, dan pukul 08.00 hingga 18.00 WIB pada hari Minggu. Khusus di bulan Ramadan, toko buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB tanpa libur.
Dalam satu bulan, unit produksi toko ini mampu menghasilkan sekitar 4.000 hingga 5.000 pcs. Meski tidak menyebutkan angka pasti untuk penjualan, Hartana memperkirakan omzet bulanan toko berkisar antara Rp200 juta hingga Rp300 juta, angka yang stabil dari tahun ke tahun.
Produk-produk dari Grosir Sirwal tidak hanya dijual di wilayah Solo Raya. Jaringan distribusi mereka telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan, Papua, hingga Malaysia. Tahun 2023, mereka bahkan mencatat pengiriman besar ke negara tetangga tersebut.
“Memang belum merata ke seluruh pelosok, tapi alhamdulillah sudah menyebar ke banyak daerah di Indonesia dan Pernah juga ke Negara Tetangga,” tutup Harta.
Penulis: Irfan Barro Bin Malik