Gedung Djoeang 45 (Vanessa Febi Larasati/LensaProNews)

Solo, LensaProNews – Gedung yang terletak di pusat Kota Solo atau sering disebut gedung Djoeang 45 kini tidak hanya dikenal sebagai bangunan bersejarah peninggalan masa perjuangan, tetapi juga telah bertransformasi menjadi ruang publik yang menarik bagi berbagai kalangan.

Berdiri kokoh sejak tahun 1800-an atau pada masa Belanda, gedung ini menjadi bagian penting dari catatan sejarah. Dengan arsitektur kolonial Belanda yang masih terjaga, dinding putih, jendela kayu besar, dan lorong panjang bergaya klasik menjadikan bangunan ini salah satu ikon arsitektur tua yang masih berdiri kokoh di Kota Solo.

Kini, Gedung Djoeang 45 menjadi lokasi favorit masyarakat, terutama anak muda, untuk berkumpul dan menikmati suasana. Selain menyimpan nilai sejarah, Gedung Djoeang 45 juga memiliki fasilitas hotel yang dapat digunakan untuk penginapan, pernikahan, dan acara lainnya, dengan nuansa klasik yang khas. Area halamannya yang luas dimanfaatkan sebagai ruang publik untuk pertunjukan seni, bazar, dan tempat bersantai. Tempat ini juga menjadi favorit anak muda untuk nongkrong karena perpaduan suasana kuno dan kekinian yang Instagramable.

Untuk memasuki area gedung, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk. Cukup dengan melakukan pembelian menu di Gelatoku minimal senilai Rp20.000, pengunjung sudah dapat menikmati seluruh area Gedung Djoeang 45, termasuk keindahan arsitekturnya yang khas dan berbagai sudut estetik di dalamnya. Dengan harga yang terjangkau, pengunjung tidak hanya mendapatkan sajian kuliner, tetapi juga pengalaman berkunjung ke salah satu bangunan bersejarah yang kini tampil modern dan instagramable.

Gedung ini buka setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Pada akhir pekan, tempat ini biasanya dipadati pengunjung, termasuk wisatawan dari luar kota yang datang.

“Kalo malem enak mbak buat nongkrong, asik, syahdu banget,” ujar Supri (50), salah satu penjaga di gedung tersebut. Suasana malam yang tenang berpadu dengan pencahayaan yang sedikit redup menjadikan Gedung Djoeang 45 terasa semakin istimewa bagi para pengunjung. Meski telah mengalami pembaruan fungsi, nilai sejarah gedung ini tetap dijaga. Beberapa sudut bangunan dibiarkan orisinil untuk memberikan pengalaman otentik dan membangkitkan nuansa masa lalu.


Penulis : Vanessa Febi Larasati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *