Surakarta (24/5/2025),  Di tengah gemerlap lampu jalan dan hiruk pikuk kendaraan malam hari, terdapat pemandangan sebuah gerobak kecil sederhana di pinggir jalan yang menjajakan makanan favorit masyarakat yaitu Ayam Goreng Bhakbug. Nama Bhakbug ini diartikan sebagai GedebakGedebuk, yang artinya persaingan dengan penjual lain.

Warung ini berlokasi di pinggiran Jalan Veteran, Tipes, Kec Serengan. Depan Mulia Elektronik, Patung Tembak Tipes, Sebelum lampu merah. “Kalau sore buka di depan Soto Gadhing 2 bawahnya pohon beringin itu, kalau malem jam 8 baru pindah ke depan Toko Mulia Elektronik ini, karena kalau dibawah di depan Soto Gadhing 2 tendanya ga bisa dipasang” Kata ibu Vitri (46) pemilik Ayam Goreng Bhakbug.

 “Ayam kremes dan bakarnya enak, gurih, sambel bawang dan sambel ijonya nampol banget. Enak banget apalagi lalapannya terong goreng, pokoknya best. Enak banget plus harga ramah dikantong, dan bumbu rempahnya itu berasa banget. Penjualnya juga ramah.” Kata Sinta (19) pembeli.

Warung ini juga menyediakan Go Food dan Gojek bernama “Ayam & Bebek Goreng Bhakbug”. Penjual ini tidak hanya menjual makanan, tetapi juga menghadirkan kehangatan dan semangat kerja keras yang menjadi wajah asli kota ini.

“Kalau stok ayam bukan perkilo mbak, tapi per ekor. Sekitar 7 atau 10 ekor tergantung stok yang habis” kata ibu Vitri. Warung tersebut menyediakan berbagai menu seperti Ayam Goreng, Lele, Bebek, Kepala Ayam, Ati goreng, Kulit, Tahu, Tempe, dan Terong. Disini juga menyediakan Bakar. Dan uniknya lagi, ada 4 macam sambal yaitu Sambal Mateng, Sambel Ijo, Sambal Bawang, dan Sambal Terasi.

Warung ini berdiri sekitar 7tahunan di tepi jalan yang masih cukup ramai oleh lalu lintas kendaraan di malam hari. Dengan penerangan seadanya dan atap terpal berwarna merah-biru sebagai pelindung dari hujan dan angin malam, pedagang tersebut tetap setia menjalankan usahanya Di belakang etalase kaca kecil yang berisi makanan, tampak sebuah wajan besar terisi minyak panas—menandakan proses memasak sedang berlangsung.

Aroma ayam goreng dan bebek goreng yang  menawarkan kenikmatan khas yang tidak akan berubah oleh waktu. Warung ini buka dari Senin-Sabtu pukul 16.00-23.00 WIB, hari Minggu warung ini tutup.

Meski bersaing dengan restoran cepat saji dan kafe modern, warung tradisional seperti ini tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Cita rasa autentik, harga bersahabat, dan keramahan sang penjual menjadi keunggulan yang tidak mudah ditandingi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *