Manang (24/5/2025) – Di sebuah sudut sederhana di Desa Manang, aroma tahu goreng dan sambal bawang yang menggoda tercium sejak pagi hari. Di balik warung kecil itu, ada sosok Bu Umi (40) yang dikenal sebagai penjual tahu penyet di desa Manang sejak tahun 2016.
Usaha tahu penyet ini bukan sekedar jualan biasa, yang membuat berbeda adalah bahan dasarnya yang unik tahu disajikan dari bahan dasar olahan ayam dan bumbu-bumbu lainnya, dan dibuat menjadi tahu bakso, digoreng, lalu digeprek dengan sambal bawang khas yang dibuat dari bawang putih, cabai, garam, dan merica. Menurut Bu Umi, belum ada yang menjual tahu penyet seperti ini di daerahnya, sehingga menjadikannya satu-satunya penjual dengan cita rasa khas yang menggoda lidah.
“Saya kepingin jual tahu penyet karena di sekitar rumah belum ada yang jual. Dan ternyata,banyak yang suka karena sambalnya yang membaluri tahu itu rasanya nagih,” ujar Bu Umi.
Bu Umi memulai usahanya dengan bantuan adik dari ibunya. Sejak saat itu, warung tahu penyet miliknya mulai dikenal warga sekitar. Ia membuka warung setiap hari mulai pukul 09.00 pagi hingga dagangannya habis, biasanya sekitar pukul 14.00 atau 15.00. Waktu paling ramai tidak setiap saat kadang pukul 10 pagi, kadang pukul 12 siang.“Kalau hari libur, hampir pasti ramai,” tambah Bu Umi.

Tahu bakso yang dijual Bu Umi dipotong kecil-kecil, lalu digoreng hingga kecokelatan dan digeprek dengan sambal bawang yang menurut pelanggan, punya rasa khas yang bikin ketagihan. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan sekitar dua toples besar tahu bakso.
Salah satu keunggulan dari tahu penyet Bu Umi adalah konsistensi rasa dan kebersihannya. “Saya jaga betul kualitasnya. Rasa tahu dan sambal tak pernah saya ubah. Takarannya tetap, bumbunya juga nggak dikurangin atau ditambah-tambah,” jelasnya Bu Umi.
Selain tahu penyet, ia juga menyediakan tempura penyet dan berbagai pilihan minuman bungkusan. Menariknya, pembeli bisa membeli tahu penyet dengan harga terjangkau, bahkan mulai dari Rp1.000 saja.
Dengan dedikasi dan rasa yang khas, tahu penyet Bu Umi kini menjadi jajanan favorit warga Desa Manang. Bukan hanya soal makanan, tapi tentang keuletan dan semangat seorang ibu yang membangun usaha dari nol demi membawa cita rasa khas ke tengah masyarakat.