Solo, (17/5/2025) – Kampung Batik Laweyan, yang terletak di Jl. Sidoluhur No.6, Bumi, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah terus menunjukkan eksistensinya sebagai sentra batik tradisional, destinasi budaya. Kawasan ini menjadi destinasi wisatawan lokal, luar kota maupun mancanegara yang ingin mengenal lebih dekat dengan seni membatik di Kampung Batik Laweyan.
Laweyan dikenal sebagai salah satu kampung produksi batik sejak abad ke-19, sekarang telah berkembang menjadi kampung wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal, luarkota maupun mancanegara. Disini dulu para pengrajin batik menggunakan teknik tradisional seperti batik tulis dan batik cap dengan motif motif Jawa Klasik.
“Dulu dan sekarang sudah beda, kalau dulu wisatawan datang untuk membatik, kalau sekarang banyak yang datang sebagai pengunjung wisata untuk berfoto dengan spot yang bagus” ujar Pak Lilik sebagai Linmas di Kampung Batik Laweyan.
“Coba saja datang ke depan Batik Putra Laweyan karena biasanya ramai didatangi remaja remaja apalagi ini hari Sabtu” Ujar Pak Wirtono sebagai Linmas di Kampung Batik Laweyan Solo.

Walaupun sekarang Kampung Batik Laweyan juga menjadi kampung wisata tetapi para perajin batik tetap tinggal dan berkarya di kampung ini. Mereka tetap mempertahankan teknik membatik tradisional dengan menggunakan malam dan canting, namun juga berinovasi mengikuti tren modern. Selain batik tulis, banyak pengrajin yang mulai mengembangkan batik cap dan kombinasi teknik lain agar tetap diminati pasar global.
Pemerintah Kota Surakarta juga aktif mempromosikan Laweyan melalui festival tahunan, selain itu juga mengikuti event event seperti catwalk. Jalan-jalan di kawasan ini ditata rapi, rumah-rumah kuno bergaya arsitektur Indis dan Jawa dipertahankan, menciptakan nuansa heritage yang kuat.
Dengan keberagaman motif, nilai historis, serta keterlibatan aktif masyarakat lokal, Kampung Batik Laweyan menjadi contoh nyata pelestarian budaya yang berpadu dengan ekonomi kreatif.