Penjual Baju di Pasar Nglano (Artika Dwi Septiana/LENSAPRONEWS)

Tasikmadu, LENSAPRONEWS – Di tengah gempuran tren belanja online, pedagang tradisional di Pasar Nglano, Tasikmadu, mulai merasakan dampaknya secara langsung. Salah satunya adalah Timbul Sri Rahayu, (66), penjual pakaian yang telah lama membuka lapak di kios pakaian bagian paling depan pasar.

Menurut Ibu Timbul, jenis pakaian yang paling laris saat ini adalah pakaian dalam yang tetap menjadi kebutuhan pokok harian pembeli. “Paling dicari ya pakaian dalam, dari dulu sampai sekarang tetap jalan”. Ujar Ibu Timbul.

Para penjual seperti dirinya umumnya berasal dari sekitar pasar, sementara pembelinya datang dari berbagai kalangan masyarakat umum. Waktu paling ramai terjadi antara pukul 10.00 hingga 11.00 pagi saat pasar dalam kondisi aktif-aktifnya.

Ketika ditanya alasan memilih berjualan di Pasar Nglano, Ibu Timbul menjawab singkat namun tegas, “Dekat dari rumah”. Jelas Ibu Timbul. Faktor lokasi yang strategis menjadi salah satu pertimbangan utama bagi para pedagang lokal.

Namun, Ibu Timbul tidak menyangka bahwa kondisi ekonomi saat ini terasa lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Sekarang lemah, Mbak. Soalnya ada TikTok, Shopee… orang-orang jadi beli online”. Ujar Ibu Timbul.

Fenomena pergeseran pola belanja masyarakat ke platform digital menjadi tantangan serius bagi pasar tradisional. Para pedagang seperti Ibu Timbul berharap ada dukungan nyata agar pasar tetap bisa bersaing dan menjadi pusat ekonomi rakyat yang bertahan di tengah arus zaman.

Penulis: Artika Dwi Septiana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *