Solo, LENSAPRONEWS – Di tengah maraknya minuman kekinian, dawet ketan khas Purworejo tetap memiliki tempat di hati para penikmat kuliner tradisional. Salah satu penjaga warisan kuliner ini adalah Bapak Purnomo (43), penjual dawet ketan yang sudah berjualan sejak tahun 2005. Ia meneruskan usaha turun-temurun dari ibunya yang mulai berdagang dawet pada tahun 1980-an.
“Yang membedakan dawet ketan Purworejo dengan daerah lain adalah campuran ketan hitam dan santan kental dari kelapa asli. Gula merahnya juga dari gula kelapa murni, jadi rasanya lebih legit dan alami”. Ujar Pak Purnomo.
Dulu, Pak Purnomo berjualan dengan gerobak keliling. Kini, ia telah menetap berjualan di depan Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). “Saya buka dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore setiap hari. Dulu keliling, sekarang alhamdulillah sudah ada tempat tetap”. Jelas Pak Purnomo.
Tidak hanya menjual dawet khas Purworejo, namun Pak Purnomo juga berkomitmen untuk melestarikan tradisi. Baginya, dawet ketan bukan sekadar minuman manis, tapi simbol identitas daerah dan kenangan masa lalu yang harus dijaga.
“Ini warisan keluarga dan sudah menjadi ciri khas Purworejo. Banyak pelanggan yang merasa nostalgia dengan rasa dawet ini. Saya ingin agar makanan tradisional seperti ini tidak punah”. Ujar Pak Purnomo.
Untuk menjaga keaslian rasa, Pak Purnomo masih menggunakan cara tradisional. Semua bahan dibuat sendiri tanpa bahan pengawet. “Santan saya parut sendiri, ketan saya kukus sendiri, dan gula saya rebus perlahan. Kuncinya di bahan segar dan takaran yang pas”. Jelas Pak Purnomo.
Segelas dawet ketan dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp8.000 per porsi. Dengan cita rasa yang khas dan harga ramah di kantong, minuman tradisional ini tetap menjadi favorit berbagai kalangan.
Di tengah gempuran tren minuman modern, kehadiran dawet ketan Pak Purnomo menjadi pengingat bahwa cita rasa warisan daerah tetap punya tempat istimewa di tengah masyarakat. Bagi yang ingin merasakan nostalgia dan kekayaan rasa tradisional, segelas dawet ketan Pak Purnomo bisa jadi pilihan yang sempurna.
Penulis: Miftachul Challil