Beras di Pasar Senggol (Eka Nisaaturriskiyana/LENSAPRONEWS)

Solo, LENSAPRONEWS — Harga beras di pasar mengalami kenaikan sejak awal tahun 2025, salah satunya di Pasar Senggol. Hal ini membuat para pedagang maupun pembeli merasakan dampaknya secara langsung.

Salah satu pedagang beras di Pasar Senggol, Ibu Suparni (63), mengungkapkan bahwa harga semua jenis beras mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras sejak ditetapkannya harga gabah oleh pemerintah menjadi Rp 6.000. Namun, Kenaikan harga beras dilakukan secara bertahap. Salah satu jenis beras Simpat, harga beras yang biasanya dijual Rp 11.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 13.000 sampai Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan harga beras Mentik Wangi di harga Rp 18.000.

“Kenaikan harga ini di lakukan secara bertahap, dari 200 perak naik lagi 300 perak kalo saat ini sudah mencapai 500 perak lebih, kenaikan ini sejak harga gabah ditetapkan oleh pemerintah” ujar Ibu Suparni, sebagai pedagang di Pasar Senggol.

Kenaikan ini menurutnya selain karena harga gabah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah juga karena faktor cuaca. Faktor cuaca yang buruk menimbulkan bencana banjir yang dapat mengakibatkan lahan pertanian rusak. Kenaikan harga beras sejak awal tahun 2025 belum menunjukkan tanda-tanda akan turun.

Para pedagang pun harus pandai-pandai menjelaskan alasan kenaikan harga agar tetap dipercaya oleh konsumen. Sementara itu, pembeli terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian beras atau mencari jenis beras yang lebih murah.

Masyarakat berharap pemerintah bisa segera turun tangan menstabilkan harga beras agar kebutuhan pokok tetap bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Penulis: Eka Nisaaturriskiyana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *