Desa Wisata Rotan (Cikal Ayudia Aorora/LENSAPRONEWS)

Sukoharjo, LENSAPRONEWS — Desa Trangsan di Kecamatan Gatak, Sukoharjo kini Menarik perhatian publik semenjak dikenal sebagai pusat kerajinan rotan dari tahun 1927. Pada tahun 1990 hingga awal 2000-an, Desa Trangsan menjadi salah satu pemasok utama mebel rotan ke berbagai negara pada tahun 2006. Terdapat fasilitas lengkap di Desa ini yaitu area parkir, balai pertemuan, kios suvenir, kuliner tradisional, hingga spot foto.

Salah satu pengrajin rotan yang sampai kini masih aktif adalah Bapak Sumadyo (55), mulai membuka usahanya yaitu “Rumah Rotan” dari tahun 1988. “Buka usaha ini memanfaatkan skill saja, istilahnya bukan dari belajar di bangku sekolah,” ujar Bapak Sumadyo.

Dari hasil menjual kreasi rotannya, Sumadyo bisa menjual ribuan pcs dengan penghasilan perbulan 100jt. Untuk bahan bakunya, yaitu rotan. Sumadyo mencari pemasok rotan dari Poso, Sulawesi. Rotan mentah sebanyak satu kontainer. Untuk kursi kecil-kecil per pcs nya dibandrol mulai dari Rp 75.000 hingga Rp 100.000, sementara untuk kursi yang ukurannya sedikit lebih besar dibandrol dari harga Rp 150.000.

Setiap tahun Desa Trangsan menggelar Grebeg Penjalin yaitu sebuah festival rotan yang menampilkan kirab gunungan berisi produk lokal dan aksen tokoh pewayangan. Event ini bertujuan memperkenalkan produk lokal, memupuk rasa cinta terhadap rotan, dan meningkatkan transaksi produk lokal yang sudah merambah ekspor. Untuk tahun 2025 ini, Desa Trangsan akan mengadakan Event Grebeg Penjalin ini pada bulan Oktober. Tertarik untuk datang dan menyaksikan secara langsung berbagai kreasi rotan?

Penulis: Cikal Ayudia Aorora

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *