Gerobak Gethuk Sele (Vanessa Febi Larasati/LensaProNews)

Sukoharjo, LensaProNews – Di tengah padatnya Kota Sukoharjo, tepatnya di sebelah barat pabrik Konimex, Gerobak sederhana menarik perhatian warga. Gerobak bertuliskan “Getuk Sele” milik  Bapak Wahyudi (61), seorang penjual getuk yang telah berjualan sejak era Presiden Soeharto di kisaran tahun 1900-an

Meski tampak sederhana, gerobak ini menyajikan jajanan tradisional yang tidak biasa dikemas dengan tampilan modern yaitu getuk gulung berwarna-warni dengan isian selai berbagai rasa, mulai dari nanas, cokelat, mentega, blueberry, hingga strawberry , yang terlihat unik dan juga berbeda dari getuk yang lain. Dengan harga Rp11.000 untuk 10 potong, satu porsi getuk selai ini tergolong cukup terjangkau, lezat dan ekonomis.

Getuk gulung buatan Bapak Wahyudi ini bukan sembarang getuk. Dibuat dari singkong yang dihaluskan dan digulung rapi, camilan ini memiliki warna cerah seperti merah, kuning, hijau, dan coklat yang menggugah selera. Teksturnya lembut dan manis, menciptakan kombinasi nikmat dengan selai di dalamnya. “Dulu bisa habis sampai 15 kilogram singkong mbak per hari, kalo sekarang paling cuma sekitar 7 kilogram karena makin banyak yang jualan juga”. Ujar Bapak Wahyudi.

Getuk Sele Pak Wahyudi biasanya buka pukul 09.00 WIB hingga sekitar pukul 14.00 WIB, atau sampai getuk yang Ia jual habis. Lokasinya tetap dan mudah ditemukan, berada di bawah rindangnya pepohonan di pinggir jalan, tepatnya di kawasan perempatan Dukuh Mantung, RW 05, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Meskipun tidak memiliki toko permanen, Bapak Wahyudi tetap melayani pesanan dalam jumlah besar. Informasi ini pun terlihat jelas pada kaca gerobaknya yang bertuliskan “MENERIMA PESANAN.”

Inovasi yang dilakukan Bapak Wahyudi tak hanya menjadi daya tarik bagi anak-anak muda, tapi juga menjadi bentuk pelestarian jajanan pasar khas Indonesia. Di tengah maraknya makanan instan dan impor, kehadiran getuk gulung selai ini menjadi alternatif camilan lokal yang tetap relevan di berbagai generasi.

Dengan harga yang terjangkau dan cita rasa khas, getuk selai buatan Bapak Wahyudi tak hanya memanjakan lidah, tapi juga membangkitkan kenangan masa kecil bagi banyak pelanggannya.

Penulis : Vanessa Febi Larasati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *