Solo, LensaProNews– Terletak di Kota Solo, tepatnya di Jalan Dr. Radjiman No. 5A, Pasar Klewer menjadi salah satu destinasi wisata belanja dan budaya yang tak pernah kehilangan pesonanya. Pasar tradisional ini dikenal sebagai pusat penjualan batik terbesar di Solo, sekaligus tempat berbaurnya warga lokal dan wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.
Pasar Klewer tidak hanya menjadi tempat berburu batik berkualitas dengan harga terjangkau, namun juga menyimpan kisah kehidupan masyarakat yang menggantungkan penghidupan mereka dari denyut pasar ini. Salah satunya adalah Pak Wahyono (60) yang sudah bertahun-tahun bekerja di pasar ini.
Pak Wahyono, yang berasal dari Bekonang, Solo, mulai berjaga sejak pukul 8.00-17.00 WIB. Ia memilih bekerja di Pasar Klewer karena usaha parkir di sana dikelola oleh saudaranya sendiri. Menurutnya, jam paling ramai pengunjung adalah sekitar pukul 2 siang, terutama jika cuaca cerah. “Kalau hujan ya sepi, tapi kalau cerah, jam dua itu ramai sekali,” ujarnya.
Pak Wahyono mengaku senang berbelanja di pasar ini, terutama pakaian batik yang menjadi favoritnya. Tak jarang, ia mengajak ponakannya untuk membeli makanan di area kuliner yang terletak di lantai 4 sisi barat. “Di sana banyak pilihan makanan tradisional, enak dan murah,” tambahnya.
Sementara itu, Ibu Sri (59), seorang pedagang pakaian yang telah puluhan tahun berjualan di Pasar Klewer, juga berbagi ceritanya. Ia menjual berbagai jenis pakaian seperti hem, daster, dan kaos khas Solo. Menurutnya, harga barang di pasar ini cukup variatif. “Ada yang terjangkau, ada juga yang agak mahal, tergantung kondisi ramai atau sepinya pasar,” jelasnya.
Toko Ibu Sri biasanya mulai ramai sejak pukul 1 siang. Ia mengaku nyaman dengan fasilitas pasar yang kini sudah jauh lebih baik setelah mengalami renovasi pascakebakaran besar beberapa tahun lalu. “Dulu pasar ini kebakaran besar, tapi sekarang sudah direnovasi dan jauh lebih modern,” katanya. Meski demikian, ia berharap perbaikan lantai keramik bisa menjadi perhatian ke depan.
Pasar Klewer sendiri buka setiap hari dari pukul 8 hingga 5 tanpa hari libur. Selain menjadi pusat batik, pasar ini juga menjadi tempat favorit wisatawan asing, terutama turis mancanegara yang penasaran dengan kekayaan budaya Solo. “Kadang ada bule mampir cuma buat lihat-lihat atau beli batik,” tutur Ibu Sri.
Dengan harga yang cukup bersahabat – bahkan dengan Rp25.000, pengunjung sudah bisa mendapatkan kaos atau daster yang bagus – Pasar Klewer memang menjadi pilihan tepat untuk berwisata belanja sambil merasakan suasana pasar tradisional yang masih hidup.
Pasar Klewer bukan hanya tempat jual beli, tapi juga cermin kehidupan masyarakat Solo yang ramah, tekun, dan penuh semangat. Berkunjung ke sini bukan sekadar belanja, tapi juga menyelami denyut kehidupan lokal yang tak lekang oleh waktu.
Penulis : Sisilia Lexsa Artha Maydiva