Surakarta, (16/5/2025) — Deretan kios baju kebaya di Pasar Triwindu, Surakarta makin ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pasar Triwindu ini dikenal sebagai pusat barang-barang antik yang sekarang menjadi destinasi populer bagi pencinta busana tradisional, terutama kebaya klasik dan modern.Kios-kios di area dalam Pasar Triwindu memajang berbagai koleksi kebaya, mulai dari kebaya encim, kutu baru, hingga kebaya bordir dengan sentuhan modern yang khas. Tak hanya itu, banyak kios juga menyediakan kain batik, selendang, dan aksesoris penunjang penampilan tradisional Wanita Jawa.
Desi (22), penjaga kios kebaya di Pasar Triwindu sekaligus karyawan di kios Batik Mbokdhe, menyatakan bahwa minat masyarakat terhadap kebaya terus meningkat sejak Ia mulai bekerja di sana pada 2009. Menurutnya, permintaan kebaya meningkat terutama menjelang acara adat, pernikahan, dan peringatan Hari Kartini. “Banyak pengunjung mencari kebaya untuk acara resmi maupun koleksi pribadi. Kami juga menerima pesanan dengan desain khusus,” ujar Desi.
Beberapa pengunjung Pasar Triwindu yang sedang mencari kebaya mengungkapkan pendapat mereka mengenai perpaduan kebaya dengan celana jeans atau sejenisnya. Menurut mereka, mix and match kebaya dengan jeans bukanlah bentuk perusakan budaya, melainkan merupakan evolusi dan adaptasi budaya agar tetap relevan di zaman sekarang.
Budaya akan terus berkembang seiring perubahan zaman dan gaya hidup setiap generasi. Selama nilai-nilai kebudayaan dalam kebaya tetap dijaga serta dihormati, perubahan dalam cara berpakaian justru bisa membuat budaya tersebut hidup dan diterima oleh lebih banyak orang, terutama pada generasi muda.
Perpaduan antara unsur budaya dan gaya modern, seperti yang terlihat di kios-kios kebaya di Pasar Triwindu, tidak hanya membantu melestarikan tradisi, tapi juga ikut mendorong perekonomian warga sekitar.
Penulis: Vanessa Febi Larasati