Sukoharjo (28/05/2025), Sebuah angkringan sederhana namun penuh kehangatan berdiri di Jalan Slamet Riyadi tepatnya dekat Timur Underpass Makamhaji. Namanya Wedangan Lek Man, tempat makan yang belakangan ini ramai diperbincangkan karena menyajikan berbagai menu khas dengan harga yang sangat terjangkau.
Dikelola oleh Bapak Prasetyo (59), Setiap hari tempat ini ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan, terutama para pekerja yang datang di waktu makan siang, sekitar pukul 12.00, atau pagi hari sebelum mereka berangkat kerja. “Banyak orang-orang awam, pekerja lapangan, bahkan pegawai bank sering mampir di jam makan siang atau sebelum kerja”. Ujar Prasetyo
Menu yang tersedia di Wedangan Lek Man sangat bervariasi. Beberapa di antaranya adalah nasi bakar, nasi kape, nasi sambal telur, nasi belur, nasi rica ayam, serta berbagai gorengan. Minuman pun tersedia dengan pilihan seperti es teh dan minuman hangat lainnya. Harga yang ditawarkan pun sangat ramah di kantong. Rata-rata harga nasi hanya 4.000 rupiah, gorengan dibandrol dengan harga 2.000 rupiah, dan minuman berkisar antara 3.000 hingga 4.000 rupiah. Selain menunya yang komplit, angkringan ini juga dikenal karena porsinya yang pas dan rasa yang familiar di lidah. “Kami usahakan seperti masakan rumah sendiri”. Ujar Prasetyo.

Wedangan Lek Man buka setiap hari. Mulai buka dari pukul 08.00 hingga 16.00, kemudian dilanjutkan pada malam hari hingga pukul 02.00 dini hari. Menariknya, menu yang disajikan pada malam hari justru lebih lengkap dibandingkan pagi hari. Hal ini karena usaha ini awalnya memang beroperasi di malam hari, baru kemudian mulai buka juga di pagi hari sejak tahun ini.
Meski menghadapi tantangan seperti persaingan harga dan selera pelanggan yang beragam, Pak Prasetyo tetap optimis. Ia menekankan pentingnya hubungan baik dengan pelanggan. “Kami anggap pelanggan seperti keluarga. Jadi ya lebih nyaman, nggak ada jarak.”Strategi pemasarannya pun sederhana namun efektif, yaitu dari mulut ke mulut. “Biasanya orang tahu tempat ini dari teman. Nggak pakai promosi besar-besaran, tapi tetap ramai”. Ujar Prasetyo.
Saat ditanya apa yang membedakan Wedangan Lek Man dari angkringan lainnya, Pak Prasetyo menjawab singkat, “Menu-nya banyak. Kita tampung semua. Biar orang yang datang bisa pilih-pilih”. Ujar Prasetyo
Dengan segala kesederhanaannya, Wedangan Lek Man justru menjadi pilihan karena kejujuran rasa, keramahan layanan, dan tentunya harga yang ramah di kantong. Jadi, kalau pembaca sedang melintas di kawasan Makam Haji, jangan lupa mampir dan rasakan sendiri kehangatan di balik nasi bungkus dan segelas wedang hangat.