Solo (22/05/2025), Warga Solo kini memiliki destinasi baru untuk berekreasi sekaligus belajar: Taman Cerdas Panularan.  Diresmikan pada 29 Desember 2023 dan dibuka kembali untuk umum pada 16 Maret 2024 secara Gratis setelah penyempurnaan pengelolaan, taman seluas sekitar 580 meter persegi ini menawarkan konsep playground inovatif yang menggabungkan teori Multiple Intelligence Howard Gardner, stage of play, dan filosofi sejarah kampung-kampung di Panularan.

‎Menurut Ayu (36), koordinator lapangan yang telah memimpin pembangunan sejak 2023, “Kami mengacu pada teori Howard Gardner, tapi kami menyesuaikan dengan teori Melrose Pattern tentang stage of play. Permainan untuk balita, TK, SD, dan remaja tentu berbeda, sehingga setiap perabot bermain dikembangkan sesuai kelompok umur.” Taman Cerdas Panularan memprioritaskan delapan aspek kecerdasan: visual-spasial, verbal-linguistik, naturalis, musikal, kinestetik, logika-matematika, interpersonal, dan intrapersonal. “Semua aspek itu diterjemahkan ke dalam objek bermain,” tambahnya.

‎Taman ini buka setiap hari mulai pukul Minggu-Kamis 08.00-19.00 WIB dan Jumat-Sabtu 08.00-20.30 WIB. Dilengkapi 15 perabot bermain, antara lain jungkat-jungkit, trampolin, pavilion hammock, spider webs, hanging cell phone, rumah-rumahan hewan, puppet screen, dan spring rider. “Setiap perabot memiliki batas beban dan aturan penggunaan,” ujar Ayu. Seluruh peralatan ramah anak bebas logam konduktor menggunakan kayu dan karet EPDM, memastikan keamanan dan kenyamanan. Lantai karet tebal mengurangi risiko cedera saat anak terjatuh.

Sejak dibuka kembali pada Maret 2024, taman ini mencatat sekitar 4.800 kunjungan, termasuk 2.000 pelajar yang datang dalam rombongan resmi untuk outing class dan field trip. “Taman ini bukan sekadar playground, tapi juga ruang edukatif,” kata Ayu. Dengan menghadirkan puppet screen untuk pertunjukan wayang dan siluet hewan pada hanging cell phone, anak-anak tidak hanya bermain tetapi juga mengenal budaya dan alam.

‎Dalam mengelola taman ini Pengelola menuturkan terdapat kendala,salah satunya adalah anggaran pemeliharaan. Intensitas kunjungan tinggi menyebabkan beberapa perabot cepat aus. “Banyak permainan yang sudah SNI, tapi harus antre perbaikan karena anggaran terbatas,” jelas Ayu. Untuk menutupi sela waktu perbaikan, tim pengelola dan petugas parkir secara sukarela mengumpulkan iuran kecil dari pengunjung.

‎Meski belum ada anggaran resmi, pengelola bermimpi memanfaatkan lahan parkir di sisi utara sebagai area bazar UMKM. “Kami ingin menggelar night market dan memberi ruang bagi pegiat UMKM Panularan,” tutup Ayu penuh semangat.

‎Dengan keseimbangan antara rekreasi, edukasi, dan pelestarian cerita lokal, Taman Cerdas Panularan menjadi contoh inovasi ruang publik di Solo menyajikan pengalaman bermain yang kaya makna bagi anak dan keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *