Karanganyar (11/05/2025) – Kawasan Wisata Monumen Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Pada Sabtu Malam (10/05/2025) berubah menjadi pusat perhatian Masyarakat. Ratusan anggota dari berbagai organisasi perguruan bela diri inti pernafasan memadati pelataran monumen dan pendopo sejak pagi hari untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang di selenggarakan oleh Yayasan Padepokan Lindu Aji sebagai program pelestarian budaya dan pengembangan wisata lokal.
Acara dimulai pukul 09.00 dengan acara sambutan ketua panitia dari berbagai organisasi yang menaungi Yayasan Padepokan Lindu Aji, lalu pada pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan acara pagelaran wayang yang menampilkan lakon “Semar Mbangun Kayangan”. Pagelaran wayang kulit ini dipimpin oleh Ki Cahyo Kuntadi (56 tahun), dalang kenamaan dari Padepokan Lindu Aji yang tampil penuh dengan kewibawaan serta membawakan cerita pewayangan ini secara komunikatif dan sangat menghibur.

Dalam wawancara usai pertunjukan, Ki Cahyo Kuntadi (56 tahun), mengatakan bahwa seni wayang kulit ini harus tetap dihidupkan di ruang-ruang publik agar tidak berdiam saja di sanggar. “Wayang kulit ini bukan sekedar hiburan, namun di dalamya terdapat nilai moral, spiritual, dan sosial media yang bisa kita wariskan kepada generasi muda. Pagelaran seperti ini adalah bentuk nyata dari Pendidikan budaya,” ujar Ki Cahyo Kuntadi.
Rudi Santoso (45 tahun), salah satu panitia acara dan pengurus Padepokan Lindu Aji, menambahkan bahwa acara perayaan milad Yayasan Padepokan Lindu Aji pada siang hari ini membuktikan bahwa pertunjukan tradisional bisa fleksibel serta tetap menarik minat generasi muda (anggota organisasi bela diri). “Biasanya wayang dimainkan pada malam hari, tetapi siang hari pun tetap di minati. Ini sekaligus memberi kesempatan bagi anak muda terutama Perempuan untuk menonton tanpa khawatir pulang larut malam,” ujar Rudi Santoso.

Kegiatan ini merupakan acara memperingati milad Yayasan Padepokan Lindu Aji yang ke -16 tahun, dengan mengambil tema “Pelestarian Budaya”. Acara ini khusus di datangi oleh tamu undangan dan anggota dari berbagai organisasi perguruan bela diri yang menaungi Yayasan Padepokan Lindu Aji seperti Wahyu Sejati Pamungkas yang kerap disebut dengan nama WSP, Tahta Mataram yang biasa disebut dengan panggilan TM, Hakesa, Ismaka, Lasa Praya, dan masih ada beberapa Lembaga lain yang belum bisa disebutkan satu persatu.Dengan di adakan acara ini bertujuan agar dapat menyatukan serta membangun silaturahmi se-Yayasan Padepokan Lindu Aji serta Bersama-sama memeriahkan milad Yayasan Padepokan Lindu Aji.
Di Lokasi, suasana terasa meriah meski dengan cuaca yang panas pada siang hari ini, Ratusan anggota dari berbagai organisasi menikmasi pertujukan wayang kulit sambil duduk lesehan di pelataran dan pendopo Monumen Jaten yang disiapkan oleh panitia. Tidak sedikit anggota yang datang, termasuk Dian Kusuma (34 tahun), salah satu anggota organisasi yang menaungi Yayasan Padepokan Lindu Aji. Ia menyebut acara tersebut sangat mengesankan. “Biasanya wayang kulit itu malam, sekarang siang. Anak muda terutama yang Perempuan jadi bisa ikut nonton juga. Serta adanya acara ini menjadikan bahwa silaturahmi di Yatayan Padapokan Lindu Aji sangatlah kuat. Saya harap acara seperti ini diadakan lebih sering,” ujar Dian Kusuma
Menurut panitia, jumlah pengunjung anggota yang datamg pada siang itu di perkirakan mencapai lebih dari 1.200 orang. Acara berjalan dengan lancer dan tertib, serta dukungan dari apparat desa dan relawan lokal.